Apabila sebelumnya telah dibahas mengenai pentingnya budaya organisasi dalam suatu perusahaan dalam postingan yang berjudul Corporate Culture as a Core Competence, maka pada kesempatan kali ini yang akan dibahas adalah sumber-sumber budaya organisasi.
Menurut Gareth R. Jones dalam bukunya yang berjudul Organizational Theori, Design and Change, sumber dari budaya organisasi ada 4, yaitu :
1. Karakter individu yang ada dalam suatu organisasi. Organisasi adalah kumpulan orang dalam suatu wadah yang memiliki tujuan yang sama. Dengan kata lain, tingkah laku,pola pikir, dan personality organisasi merupakan kumpulan dari tingkah laku, pola pikir, dan personality individu. Dengan demikian, perusahaan sebaiknya memilih personality,values dan pola pikir calon karyawan terlebih dahulu sebelum direkrut sehingga dapat dengan mudah mengatur budaya organisasi sesuai dengan yang diinginkan.
2. Kebijakan suatu individu organisasi untuk dapat mengakses fasilitas/resource yang dimiliki perusahaan. Perubahan kebijakan tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam value individu.
3. Struktur organisasi yang memiliki banyak unsur, yaitu bentuk struktur,karakterisik, communication flow, dan sebagainya. Detail lebih lanjut mengenai struktur organisasi dapat dilihat di web berikut
Organizational Structure Info
Organizational Structure Article
4. Nilai moral / value dari organisasi itu sendiri. Yang dimaksud pada point ini adalah nilai-nilai yang dianut oleh top management, pendiri perusahaan atau bahkan nilai moral yang sudah ditetapkan terlebih dahulu untuk suatu organisasi.
Setelah mengetahui sumber dari budaya organisasi, maka perusahaan/organisasi sebaiknya berusaha untuk dapat mengatur dan menjaga agar setiap unsur tersebut sesuai dengan yang dikehendaki perusahaan. Semakin bertumbuh besarnya suatu perusahaan, maka semakin besar unsur-unsur budaya tersebut berubah. Perusahaan yang semula memiliki bentuk organisasi yang flat akan berubah menjadi vertical seiring bertambahnya manager dan sebagainya.
Perusahaan yang tidak menyadari bahwa budaya perusahaan tersebut berubah seiring bertambahnya waktu, maka akan mengalami kesulitan bila perusahaan tersebut dihadapkan pada hambatan atau tantangan eksternal. Perusahaan yang bersangkutan akan menjadi lambat (tidak responsif) dalam menanggapi hambatan atau tantangan eksternal karena apabila hambatan atau tantangan eksternal datang, maka yang diuji adalah internal suatu perusahaan.
Bagaimana dengan perusahaan Anda
Silahkan lihat artikel bisnis lainnya di Business Article List