Bisnis dan Habit Masyarakat

Setiap usaha atau bisnis pasti memiliki domain atau secara sederhana dapat dikatakan ruang lingkup bisnisnya sendiri dan pada ruang lingkup tersebut, pasti terdapat berbagai pihak yang ikut mengambil peran. Pihak-pihak yang berhubungan dengan suatu bisnis atau usaha dapat dikatakan sebagai stakeholder. Stakeholder suatu perusahaan dapat berupa karyawan/pekerja, pemegang saham, pemerintah, konsumen, masyarakat sekitar, dan lain-lain.


Perusahaan pada umumnya ingin menciptakan suatu kebiasaan baru pada kehidupan konsumen dan biasanya yang dibentuk adalah kebiasaan dalam hal konsumsi. Sebisa mungkin produsen akan mencoba mendekatkan brand dan produknya ke dalam kehidupan konsumen. Hal tersebut termasuk dalam kegiatan marketing, yaitu biasa disebut habitual marketing.

Terkadang konsumen ketika mendekatkan produk, tidak melihat jangka panjang dan kemungkinan-kemungkinan yang bakal timbul dalam diri konsumen yang pada akhirnya dapat merugikan perusahaan , konsumen atau bahkan masyarakat sekitar.
Contoh yang dapat merugikan konsumen adalah mengenai diskon|discount yang dapat mengakibatkan snob effect. Pada awalnya, diskon akan dianggap baik oleh masyarakat. Namun apabila perusahaan sering mengeluarkan diskon sebelumnya, dan sekarang beralih ke harga reguler atau harga normal, konsumen cenderung tidak membeli produk perusahaan tersebut. Karena konsumen telah terdidik untuk membeli produk yang sama dengan harga diskon|discount dan merasa harga yang reguler menjadi mahal.

Sebenarnya, cukup banyak produk yang ada di pasar yang dapat memberikan efek buruk bagi masyarakat.Efek yang ditimbulkan oleh suatu produk / brand belum tentu memberikan pengaruh dalam jangka pendek, namun dapat memberikan dampak jangka panjang. Maka dari itu, perusahaan harus dengan baik menjalankan CSR / Corporate Social Responsibility-nya sehingga dampak suatu produk yang negatif untuk stakeholdernya dapat berkurang.

Bagaimana dengan perusahaan Anda?

Silahkan lihat artikel bisnis lainnya di Business Article List