Brand sendiri memiliki arti trademark yang dimiliki oleh suatu perusahaan atas produk yang dikeluarkannya.
Brand digunakan oleh suatu perusahaan sebagai penanda atau pembeda antara suatu produk dengan produk lain yang sejenis. Walaupun terkadang suatu produk identik dengan produk lainnya, haga yang ditawarkan akan berbeda. Alasannya adalah karena nilai brand yang satu dengan yang lain berbeda. Contoh yang paling terlihat adalah air minum (air putih) dalam kemasan. Beberapa dari mereka memiliki kemasan yang berbeda-beda, namun pada dasarnya mereka berisikan air yang sama. Namun lucunya, terkadang konsumen merasakan bahwa air dari brand 1 lebih enak dari brand lainnya, walaupun saya mengetahui bahwa keduanya diproduksi di pabrik yang sama.
Demikianlah kekuatan brand hingga dapat merubah persepsi seseorang terhadap suatu produk. Bahkan konsumen sendiri yang membedakan kedua produk tersebut, padahal kedua produk tersebut memiliki spesifikasi yang sama.
Pemilihan nama suatu brand merupakan strategi yang terpenting bagi kelangsungan brand tersebut. Ini adalah kesimpulan yang saya dapatkan ketika mengamati brand produk-produk yang ada.
Beberapa tahun yang lalu, sempat muncul permen yang memiliki nama yang sangat unik, yaitu Pentile. Permen tersebut sebenarnya memiliki konsep yang unik, rasa , dan bentuk yang menarik. Namun sayangnya, tidak bertahan lama karena nama yang dipilihnya. Dalam benak konsumen, brand tersebut mendapatkan image yang negatif, apalagi di kalangan orang tua. Walaupun nama tersebut cukup iseng dan kreatif namun hanya dapat menarik konsumen untuk mencoba beberapa kali saja. Mengapa produk tersebut tergolong berkualitas? Alasannya adalah karena baru-baru ini, saya mencoba brand perusahaan lain yang memiliki bentuk yang sama. Dan penjualan dari produk tersebut pun terbilang baik.
Nama lah yang membedakan sebuah produk dengan produk lainnya dan nama lah jembatan awal agar konsumen tetap setia.
Silahkan lihat artikel bisnis lainnya di Business Article List